Donny optimistis bahwa minat terhadap perkembangan LCS Indonesia dan Cina menandakan potensi perkembangan yang pesat. “Kalau kita lihat dari sisi minatnya, indikasi yang kita lihat setelah berdiskusi dengan pelaku [usaha] dan perbankan, bahwa minatnya akan tinggi. Mungkin Cina ini akan yang paling cepat perkembangan LCS-nya,” ujar Donny.
Adapun, dia mengatakan kini pihaknya tengah “menjemput bola” untuk melakukan sosialisasi tentang penerapan LCS dengan mata uang selain dolar AS. Donny menilai transaksi dolar AS yang masih mendominasi membuat banyak orang yang masih senang dengan mata uang tersebut.
“Ini perlu sosialisasi dan internalisasi, dan orang masih senang dengan dolar [AS]. Makanya perlu kebijakan yang membuat mereka beralih. Ada insentif yang juga dibuat dan bagaimana diimplementasikan masing-masing negara, dari sisi pelaku usaha masih melakukan itu,” katanya soal kerja sama local currency settlement dengan Cina.
BISNIS
Baca juga: BI: Uang Beredar Hampir Tembus Rp 7 Ribu Triliun pada Mei 2021