Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 55 ribu untuk sandal, sementara harga sepatu berkisar di Rp 70 ribu hingga Rp 85 ribu.
Firman menuturkan dalam jangka panjang Alope berencana memproduksi tas dan jam tangan dan modelnya masih dikhususkan untuk pria.
Menurutnya, Alope sempat terkena dampak pandemi dengan menurunnya penjualan. Saat itu, ia bahkan harus memotong gaji karyawan meski tidak ada yang dirumahkan.
"Untuk menjaga kestabilan, di awal beban produksi besar tapi pendapatan menurun, akhirnya karyawan dipotong gaji tapi tidak ada pengurangan," katanya.
Firman berstrategi memasarkan produk alas kaki impor dari Cina yang membantu mendongkrak penjualan Alope dan kembali bangkit dan bahkan bisa merekrut karyawan baru.
Firman yakin bisnis fesyen memiliki masa depan yang cerah, terlebih jika pemerintah turut andil.
"Kemarin ada isu produk Cina akan masuk ke Indonesia, dari fesyen. Saya juga agak gugup di sini, berat banget," katanya.
Akan tetapi, pemerintah kemudian menggaungkan penguatan sektor UMKM yang dianggapnya sebagai kesempatan bagi pengusaha untuk semangat mengembangkan bisnis.
ANTARA
Baca juga: Targetkan 6,1 Juta UMKM Go Digital di 2021, Ini Jurus Menperin