TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham perusahaan milik Chairul Tanjung PT Bank Harda Internasional Tbk. pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis, 24 Juni 2021, menyentuh batas auto reject atas atau ARA. Harga saham dengan kode BBHI ini melesat 25 persen ke level Rp 3.250 atau naik 650 poin dari harga penutupan sebelumnya.
Saham BBHI terpantau bergerak di rentang Rp 2.610 - Rp3.250 pada sepanjang perdagangan hari ini. Adapun volume saham yang diperdagangkan sebanyak 40,18 juta saham dengan nilai transaksi Rp 13,01 miliar. Dengan kenaikan itu, kapitalisasi pasar Bank Harda atau Allo Bank Indonesia tercatat menjadi Rp 13,6 triliun.
Sebelumnya, saham Bank Harda juga menyentuh ARA pada perdagangan Senin lalu, 21 Juni 2021. Ketika itu, harga saham tersebut ditutup di level Rp 2.350. Tapi di hari berikutnya, saham Bank Harda terkoreksi 1,28 persen ke level Rp 2.320. Baru pada perdagangan hari Rabu kemarin, 23 Juni 2021, harga saham Bank Harda naik 12,07 persen ke level Rp 2.600.
Seperti diketahui, Bank Harda dikendalikan oleh PT Mega Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung. Mega Corpora menggenggam 90 persen saham PT Bank Harda Internasional Tbk. setelah menyelesaikan penawaran tender wajib pada akhir Mei 2021.
Mega Corpora dalam rencananya mengembangkan Bank Harda ingin mengubah model bisnis perseroan dari bank konvensional menjadi bank digital. "Di mana BBHI akan menyediakan produk dan layanan perbankan digital inovatif yang memberikan solusi dan seamless customer experience bagi nasabah serta memberikan nilai tambah yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan," seperti dikutip dari pengumuman di BEI.