TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan pertemuan bilateral dengan China. Pertemuan tersebut membahas indikasi produk ekspor ikan ke China yang terpapar Covid-19.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengadakan bilateral dengan otoritas GACC (General Administration of Customs of the People's Republic of China)," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis, 24 Juni 2021.
Trenggono juga mengakui ada 20 kasus pengembalian produk perikanan dari China akibat terindikasi terpapar Covid-19. Sebannyak 14 Unit Pengolahan Ikan (UPI) dari produk tersebut telah diinspeksi.
Ia menyatakan kementeriannya telah melakukan langkah-langkah guna memastikan unit pengolahan ikan memiliki prosedur yang tepat, sekaligus memastikan dilakukannya disinfeksi baik kepada pekerja maupun produknya.
Sebelumnya KKP menerima 20 notifikasi dari otoritas China terkait dengan ditemukannya kasus paparan Covid-19 pada produk hasil perikanan asal Indonesia. "Kami menerima 20 notifikasi yang berasal dari 14 UPI terkait temuan ini," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Rina.
Indonesia melalui BKIPM KKP juga telah melakukan harmonisasi dengan pihak otoritas GACC tentang notifikasi produk perikanan melalui pertemuan bilateral sebanyak 9 kali. Selain itu Pusat Pengendalian Mutu BKIPM telah melakukan internal suspend terhadap 14 UPI eksportir produk perikanan. KKP juga telah meminta eksportir untuk melakukan pengendalian paparan Covid-19 pada seluruh rantai kegiatan produksi hulu-hilir, termasuk terhadap pekerja.
Rina mengaku terdapat 10 negara yang melakukan protes ke WTO terhadap tindakan China terkait impor produk perikanan. Kendati demikian, Indonesia memilih pendekatan bilateral untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga produk perikanan Indonesia bisa tetap diekspor ke China.
Dalam pertemuan bilateral, BKIPM pun meminta klarifikasi teknis terhadap paparan Covid-19 kepada GACC. Hal ini dikarenakan baik produk, kemasan, peralatan proses dan pekerja telah diuji Covid-19 dan dinyatakan negatif.