TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup terkoreksi pada hari ini, Rabu 23 Juni 2021. Selain karena terpukul akibat inkonsistensi sikap pemerintah dalam menangani pandemi, rupiah juga dipengaruhi oleh pernyataan The Fed soal kenaikan suku bunga acuan.
Data Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah ditutup turun 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 14.432,5 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS naik 0,01 persen ke level 91,763.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini adalah faktor dari dalam negeri.
Lonjakan penularan Covid-19 di Tanah Air, kata Ibrahim, masih menjadi perhatian pelaku pasar. Kenaikan angka kasus positif ini dinilai bukan karena kesalahan masyarakat semata, tetapi juga kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dalam mengatasi pandemi.
“Ini karena kekhawatiran pemerintah terhadap ekonomi yang melambat dan padahal sudah otomatis ekonomi melambat,” ucap Ibrahim, seperti dikutip dari keterangan, Rabu, 23 Juni 2021.
Baik pemerintah maupun masyarakat, menurut kalangan pasar, tidak mau belajar dan tidak mau mendengar pendapat para ahli wabah dan kesehatan masyarakat. Di awal program vaksinasi, misalnya, pemerintah hanya fokus untuk memberikan kepada para tenaga kesehatan dan petugas di pelayanan publik.