Kepala perusahaan-perusahaan energi terkemuka mengatakan di Forum Ekonomi Qatar pada Selasa, 22 Juni 2021, bahwa sementara harga acuan minyak bisa mencapai 100 dolar AS per barel dan volatilitas harga juga bisa meningkat karena investasi yang lebih rendah dan transisi energi.
"Ada banyak orang berbicara tentang minyak mentah 100 dolar AS dan itu mendorong pasar," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
Kepala Eksekutif BP Bernard Looney pada Selasa mengatakan kepada Reuters ada "kemungkinan yang sangat kuat" tingkat harga tinggi akan dipertahankan selama tahun-tahun mendatang, "dan jika mereka melakukannya, itu sangat baik untuk strategi kami."
Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran terhenti pada Minggu, 20 Juni 2021, setelah hakim garis keras Ebrahim Raisi memenangkan pemilihan presiden negara itu.
Raisi pada Senin, 21 Juni 2021 mendukung pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tetapi dengan tegas menolak pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, sekalipun jika Washington menghapus semua sanksi.
Stok minyak mentah AS diperkirakan telah turun untuk minggu kelima berturut-turut pada pekan lalu, dengan stok sulingan dan bensin keduanya meningkat, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada Senin, 21 Juni 2021.
Baca Juga: Harga Minyak Naik ke USD 74,9 per Barel, Diprediksi Meroket jadi USD 100 di 2022