Menurut Faisal, jika persoalan pandemi diselesaikan dengan pendekatan ilmu kesehatan, ongkos pemulihan yang ditanggung negara akan lebih murah ketimbang saat ini. Sekarang, logika pemerintah disebut-sebut masih terbalik.
Ia pun menyebut Indonesia belum terlambat untuk menangani krisis. Seperti negara-negara lain, Indonesia bisa melakukan kebijakan lockdown selama dua pekan agar angka kasus positif corona yang melonjak pasca-Idul Fitri 1442 Hijriah bisa ditekan.
“Kita belum terlambat kembali ke rel. Pak Presiden (Jokowi) tolong jangan bicara rem, gas, rem, gas. Rem paling ampuh sekarang adalah lockdown,” katanya.
Ihwal kebutuhan anggaran besar yang diperlukan selama kebijakan penanganan kesehatan skala masif digencarkan, Faisal Basri mengatakan menteri-menteri ekonomi lah yang bertugas memikirkannya.
“Urusan menteri-menteri ekonomi adalah mencari uang, kalau perlu mencari utang, untuk menyelesaikan ini semua. Utang ini nanti akan lebih cepat dibayar kalau recovery terjadi,” ujar Faisal Basri.