Tapi saat itu ia malah menemukan di tabungannya hanya ada dana Rp 31 juta, sebesar yang ia setor sebelumnya. Sedangkan dana Rp 30 juta yang ditabung dari usaha tambal ban belasan tahun sebelumnya di bank itu raib. Padahal selama menabung, tak sekali pun ia menarik dana dari bank.
Karena permintaan penjelasan ke bank tak direspons, ia melaporkan kasus itu ke polisi. Sebulan kemudian, BRI mengembalikan dana Rp 30 juta yang sebelumnya dilaporkan hilang tersebut. Ramlah pun mencabut laporan di polisi.
Meski begitu, BRI akan tetap menjelaskan duduk perkara kasus itu ke polisi, faktor internal atau eksternal apa yang menyebabkan tabungan nasabah hilang. Namun BRI belum bisa berbicara panjang soal modus kasus tersebut.
Mei 2021
Asrizal Askha, Bank Mandiri
Rp 128 juta
Jagad Twitter pada pertengahan Mei lalu sempat ramai dengan tagar Mandiri. Ternyata saat itu para warganet memperbincangkan kasus kehilangan dana Rp 128 juta di Bank Mandiri milik Asrizal Askha.
Ia mengaku terkejut pada awal Februari 2021 lalu ketika melihat cek saldo di ATM-nya kosong, padahal seharusnya ada dana Rp 128 juta. Asrizal kemudian menghubungi call centre dan diinformasikan bahwa telah terjadi transaksi penarikan dan transfer dengan nomor kartu yang sama dengan yang dimiliki nasabah.
Dari hasil investigasi yang berlangsung selama 11 hari kerja, Bank Mandiri menyebutkan telah terjadi kebocoran pin ATM transaksi itu tergolong sah.Oleh karena itu bank tak bisa mengganti dana nasabah yang hilang tersebut.
Sesuai rekaman pengaduan nasabah ke call centre, Bank Mandiri memperkirakan nasabah telah menjadi korban kejahatan dengan modus penukaran kartu debit dan penguasaan PIN. Sebab, kartu debit yang dipegang nasabah berbeda dengan yang terdaftar di Bank Mandiri, sedangkan kartu yang dipakai bertransaksi tak lagi dipegang nasabah.