TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Aviliani mengatakan pelemahan ekonomi nasional perlu diantisipasi sebagai dampak meluasnya Covid-19 varian delta. Ia berujar pemerintah harus menyesuaikan kembali anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Perlu Bantuan sosial yang diperluas kembali, alokasi belanja kesehatan yang lebih besar, intinya perlu fleksibilitas anggaran PEN. Dengan begitu pelemahan ekonomi dapat kita kurangi,” ujar Aviliani dalam webinar, Jumat, 18 Juni 2021.
Aviliani mengusulkan sebaiknya pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk kota/wilayah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap ekonomi dan memiliki pasar besar. Vaksinasi massal terhadap 100 persen masyarakat yang tinggal di kota dengan pasar yang terbesar, menurut dia, harus dituntaskan segera.
"Dari pada vaksinasi seperti sekarang ini yang memulai dari lansia dan akhirnya baru mulai untuk usia di atas 18 tahun,” ujar Aviliani. Ia juga ingatkan bahwa vaksinasi gotong royong tidak perlu menunggu pemerintah, biarkan bekerja secara mekanisme pasar.
Pakar Kebijakan Publik Narasi Insitute Achmad Nur Hidayat mengingatkan bahwa lonjakan kasus Covid 19, memberi peringatan bahwa pemerintah harus kembali fokus pada penanganan kesehatan publik termasuk 3T dan vaksinasi, dan masyarakat untuk menerapkan 5M.
Di samping itu, ia menyarankan para politisi untuk berhenti bermanuver dan membicarakan agenda politik 2024 dan berhenti melakukan berbagai pencitraan dan silaturahmi politik yang mengganggu penanganan kasus Covid 19. “Para Polisi mohon agenda pencitraan 2024 dihentikan dulu, karena bila kita lalai tangani varian delta, Covid akan tetap di 2024,” ujar Hidayat.