TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat aliran masuk modal asing ke dalam negeri terus berlanjut. Hal itu tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar US$ 6,5 miliar pada periode April hingga 15 Juni 2021. "Hal ini sejalan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman rapat dewan gubernur BI secara virtual, Kamis, 17 Juni 2021.
Sedangkan posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2021 tetap tinggi sebesar US$ 136,4 miliar, setara dengan pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa sebesar itu di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Ke depan, kata Perry Warjiyo, defisit transaksi berjalan pada 2021 diprakirakan tetap rendah yaitu sekitar 1,0 persen - 2,0 persen dari Produk Domestik Bruto.
Bank Indonesia juga memprediksi Neraca Pembayaran Indonesia(NPI) tetap baik, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Defisit transaksi berjalan diprakirakan tetap rendah, didorong oleh surplus neraca barang yang berlanjut.
Neraca perdagangan Mei 2021 mencatat surplus sebesar US$ 2,4 miliar, melanjutkan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$ 2,3 miliar.
"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kinerja positif pada sebagian besar komoditas utama di tengah impor yang tetap kuat seiring perbaikan ekonomi domestik," kata Perry Warjiyo.