TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Hasan Zein membandingkan pergerakan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) dengan saham Tesla Inc. alias TSLA di bursa AS. Saham DCII meroket selama 6 bulan sejak melantai di bursa.
Adapun saham Tesla (TSLA), perusahaan milik Elon Musk itu, telah menguat 160 kali lipat dalam kurun 10 tahun sejak initial public offering (IPO).
“Investor Amerika Serikat menganggap saham TSLA sebagai 'keajaiban'. Nah saham DCII adalah keajaiban di puncak keajaiban. Naik hampir 150 x dalam kurun waktu enam bulan sejak IPO! Saya belum pernah membaca peristiwa seperti ini selama 45 tahun menjadi pelayan di pasar modal,” katanya dalam pesan tertulis, Rabu, 16 Juni 2021.
Per penutupan pasar Rabu, harga saham DCII parkir di level Rp 59 ribu setelah menguat 17,41 persen dari posisi sebelumnya. Adapun pada perdagangan hari ini saham DCII sempat terkena auto reject atas (ARA) 20 persen di harga Rp 60.030.
Selama sepekan terakhir, harga saham DCII terpantau telah melambung 66,57 persen. Sebulan belakangan emiten penyedia layanan data center ini meroket 416,49 persen.
Sejak pertama kali melakukan initial public offering pada 6 Januari 2021 lalu, pergerakan saham emiten Toto Sugiri ini tak terbendung. Setelah melantai dengan harga penawaran Rp 420 per saham, harga saham DCII terus meroket hingga level Rp 60.000-an.