TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menganggarkan penanganan Covid-19 tahun ini sekitar Rp 170 triliun.
“Ingin tahu berapa anggaran negara menghadapi Covid-19 tahun 2021 dan untuk apa saja? Pertama vaksinasi Rp 58,1 triliun,” kata Sri Mulyani di dari akun Instagramnya, Rabu, 16 Juni 2021.
Sri Mulyani menjelaskan anggaran untuk perawatan Rp 32,33 triliun, tes dan lacak Rp 6,68 triliun, insentif dan santunan tenaga kesehatan Rp 16,83 triliun, serta insentif perpajakan dalam hal ini bebas pajak pertambahan nilai dan bea masuk untuk sektor kesehatan Rp 20,85 triliun.
Kemudian, biaya operasi kesehatan vaksinasi atau alat pelindung diri Rp 3,3 triliun. Sarana dan prasarana alat kesehatan Rp 1,60 triliun. Alokasi selanjutnya untuk penanganan kesehatan lainnya di daerah Rp 14,86 triliun.
Adapula anggaran untuk Satuan tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rp 0,86 triliun. Terakhir, penelitian dan komunikasi Rp 1,17 triliun.
Total kebutuhan anggaran berasal dari penerimaan pajak, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak, dan pinjaman. Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hadir untuk melindungi rakyat dari ancaman Covid-19 dan memulihkan ekonomi.
Di sisi lain, APBN harus dijaga bersama agar tetap sehat dan kuat dalam menghadapi tantangan yang luar biasa akibat Covid-19. “Pajak yang Anda bayar adalah bagian dari APBN yang manfaatnya kembali untuk rakyat Indonesia,” tulis Sri Mulyani.
BISNIS
CATATAN REVISI: Artikel ini sudah diedit pada Senin, 21 Juni 2021, pukul 14.07 WIB karena ada koreksi di sumber tulisan di akun Instagram resmi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Judul awal "Sri Mulyani Anggarkan Penanganan Covid Tahun Depan Rp 150 T, untuk Apa Saja?" diganti menjadi "Sri Mulyani Anggarkan Penanganan Covid Tahun Ini Rp 170 T, untuk Apa Saja?". Revisi juga terdapat di dalam artikel baik di tubuh berita.
Baca juga: Sri Mulyani: Perusahaan Digital Mudah Hindari Pajak dengan Pindah Yurisdiksi