Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepeda Lipat Kreuz Asal Bandung Masih Kebanjiran Pesanan, Waktu Tunggu 3 Tahun

image-gnews
Sepeda lipat Kreuz. (Dok. Kreuz)
Sepeda lipat Kreuz. (Dok. Kreuz)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pamor Kreuz, sepeda lipat tiga buatan Bandung setahun belakangan ini masih moncer. Antrean pesanannya masih panjang, seperti ketika mulai dikenal pada pertengahan tahun lalu. “Antreannya sekarang sampai awal tahun depan,” kata Yudi Yudiantara, penggagas Kreuz, Rabu, 16 Juni 2021.  Sejauh ini sepeda yang sudah sampai ke tangan pemesannya berjumlah sekitar 600 unit.

Panjangnya antrean membuat sebagian orang mundur. Namun ratusan penggemar sepeda lipat lainnya tetap bertahan di daftar tunggu. “Mereka support produk lokal karena mereka sudah coba sepedanya,” ujar pria paruh baya itu. Rekomendasi dari para pengguna di kalangan pesepeda atau komunitasnya juga ikut berperan.

Kreuz yang terinspirasi dan mirip dengan sepeda lipat sejenis buatan impor yaitu Brompton, kini telah mengantongi Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI). Pabrik barunya di Lembang telah beroperasi sejak Oktober 2020. Semula tempat produksinya di ruangan belakang rumah yang dijadikan kantor PT Kreuz Bike Indonesia oleh Yudi di Bandung.

Pabrik di Lembang dikhususkan untuk membuat frame set atau kerangka sepeda. Lulusan dari jurusan Metalurgi di Institut Sains dan Teknologi Nasional 1994 itu menggunakan bahan chromoly atau campuran chromium dan molybdenum. “Sebulan bisa jadi 200 frame set,” katanya.

Namun sepeda yang dibuat hanya bisa separuhnya per bulan. Alasannya, kata Yudi, karena bagian pengecatan yang dilakukan oleh tiga mitra kerjanya baru sanggup menggarap 100 unit. “Bukan kita santai, pengecatan Kreuz soalnya custom,” ujar dia. Pengecatan menurutnya bagian yang penting juga bagi sepeda. Yudi membandingkan dengan pengecatan mobil yang perlu waktu lama. “Mereka pikir painting ah hanya begitu saja. Mobil saja 1,5 bulan, sepeda juga susah,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekarang Yudi sedang berusaha mengumpulkan mitra pengecat sepedanya di satu tempat. Lokasinya masih dicari di sekitar kantor yang beralamat di Jalan Rereng Adumanis No.47, Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. “Agar kualitas dan waktu pengecatan terkontrol semua,” kata dia. Selama ini pengecatan sepedanya terpencar di tempat masing-masing vendor.

Sejauh ini sepeda lipat tiga Kreuz masih bermodel tunggal. Penjualannya terbagi dalam dua bentuk sesuai keinginan pemesan. Bagi yang hanya perlu kerangkanya saja, perlu menyiapkan dana sekitar Rp 4 – 4,5 juta. Peminatnya sekitar 40 persen. Selebihnya memesan sepeda jadi dengan beragam komponen yang disesuaikan isi kocek pemesan. Harga sepeda jadi Kreuz umumnya berkisar Rp 15-30 juta.”Mereka beli spare part sendiri atau kita bantu belikan dan dipasang di sini,” kata Yudi.     

Kisaran harga itu menurutnya relatif sama sejak pesanan generasi awal meskipun permintaan Kreuz tinggi. Yudi mengatakan, masih banyak orang yang membutuhkan sepeda lipat untuk berbagai kegiatan seperti bekerja, olahraga, atau bersantai dengan kereta angin model city bike. Masa pandemi Covid-19 juga mendorong orang untuk berolahraga seperti dengan sepeda yang bisa membuat penunggangnya menjaga jarak aman. “Bahan baku utama masih aman karena sudah ada link-nya,” kata Yudi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Usut Kasus Pencurian Sepeda Lipat Milik Penumpang LRT di Stasiun TMII

24 hari lalu

Cuitan akun X @rikigusma yang mengumumkan sepedanya yang diparkir di Travoy HUB Stasiun TMII hilang. X/rikigusma
Polisi Usut Kasus Pencurian Sepeda Lipat Milik Penumpang LRT di Stasiun TMII

Polsek Makasar, Jakarta Timur mengusut kasus pencurian sepeda lipat di kawasan Stasiun LRT TMII pada Jumat, 13 September 2024.


Pencurian Sepeda Lipat di Stasiun LRT, Korban Melapor ke Polsek Makasar Jakarta Timur

24 hari lalu

Cuitan akun X @rikigusma yang mengumumkan sepedanya yang diparkir di Travoy HUB Stasiun TMII hilang. X/rikigusma
Pencurian Sepeda Lipat di Stasiun LRT, Korban Melapor ke Polsek Makasar Jakarta Timur

Korban pencurian sepeda lipat, Riki Gusmara, 27 tahun, telah melaporkan kasusnya ke Polsek Makasar, Jakarta Timur.


Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

25 hari lalu

Anak-anak terlihat mengendarai sepeda listrik di Jatinegara, Jakarta, pada 3 Agustus 2023. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom)
Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

Kemampuan anak dalam mengendarai sepeda, khususnya sepeda listrik, tidak bisa dianggap remeh.


Penumpang LRT Jabodebek Kehilangan Sepeda di Lahan Parkir Stasiun TMII

26 hari lalu

Cuitan akun X @rikigusma yang mengumumkan sepedanya yang diparkir di Travoy HUB Stasiun TMII hilang. X/rikigusma
Penumpang LRT Jabodebek Kehilangan Sepeda di Lahan Parkir Stasiun TMII

Riki Gusmara kehilangan sebuah sepeda lipat yang ia parkir di area yang disediakan oleh PT KAI di Stasiun LRT TMII


Tim Jelajah Satu Nusantara Bersepeda dari Sumatera-Sulawesi Sambil Wisata

23 Juli 2024

Pesepeda Jelajah Satu Nusantara Go 5000 saat rehat melintasi Aceh, Mei 2024.  (Dok.Tim)
Tim Jelajah Satu Nusantara Bersepeda dari Sumatera-Sulawesi Sambil Wisata

Tim bersepeda yang sebagian merupakan anggota organisasi kegiatan alam bebas Wanadri di Bandung itu berusia lebih dari 60-70 tahun.


Tim Sepuh Asal Bandung Siap Gowes 1.500 Kilometer ke IKN

23 Juli 2024

Tim Jelajah Satu Nusantara Go 5.000 akan bersepeda ke IKN pada Agustus 2024. (Dok.Tim)
Tim Sepuh Asal Bandung Siap Gowes 1.500 Kilometer ke IKN

Gowes ke IKN merupakan kelanjutan dari program Go 5000 Jelajah Satu Nusantara.


7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

18 Juni 2024

Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)
7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghilangkan lemak perut saat bersepeda.


Hari Bersepeda Sedunia, Ternyata Masih Banyak Orang Tak Bisa Naik Sepeda

3 Juni 2024

Ilustrasi bersepeda. Shutterstock
Hari Bersepeda Sedunia, Ternyata Masih Banyak Orang Tak Bisa Naik Sepeda

Banyak orang sudah bisa naik sepeda sejak balita namun ternyata banyak pula ya ng tak bisa melakukannya sampai usia dewasa.


Riwayat 3 Juni Dijadikan Hari Bersepeda Sedunia

3 Juni 2024

Ilustrasi Kegiatan Bersepeda/Brompton
Riwayat 3 Juni Dijadikan Hari Bersepeda Sedunia

Majelis Umum PBB menetapkan 3 Juni sebagai Hari Bersepeda Sedunia melalui sebuah resolusi. Apa tujuannya?


Momen Jan Ethes Kawal Jokowi Gowes Keliling Kota Yogyakarta

25 Mei 2024

Presiden Joko Widodo bersama cucunya, Jan Ethes Srinarendra, mengayuh sepeda meninggalkan Istana Kepresidenan Yogyakarta, pada Sabtu pagi, 25 Mei 2024. Foto: Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Momen Jan Ethes Kawal Jokowi Gowes Keliling Kota Yogyakarta

Jokowi dan putra pertama Gibran Rakabuming Raka ini gowes keliling Kota Pelajar.