TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Indonesia berencana membangun kereta layang ringan atau light rail transit (LRT) di Bali. Rencana itu dibahas dalam pertemuan antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Tae Sung Park.
Budi Karya pun mengklaim Korea Selatan berminat bekerja sama dengan Indonesia terlibat dalam proyek pembangunan kereta modern tersebut. “Kami menyambut baik keinginan pihak Korea Selatan untuk terlibat dalam pembangunan kereta api di Bali dan Jakarta,” kata Budi Karya dalam keterangannya, Senin, 14 Mei 2021.
Baca Juga:
Budi Karya menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali telah bekerja sama dengan Korea Selatan melalui Korea National Railway untuk menyusun kajian prastudi kelayakan (pre-feasibility study) pembangunan LRT rute Bandara Ngurah Rai-Seminyak sepanjang 9,46 kilometer.
Berdasarkan hasil kajian tersebut, rencana pembangunan LRT dibagi menjadi dua fase.
Fase 1-A mencakup rute Bandara Internasional Ngurah Rai-Stasiun Central Park sepanjang 5,3 kilometer. Sedangkan Fase 1-B meliputi rute Stasiun Central Park-Seminyak sepanjang 4,16 kilometer.
Pemerintah Bali bersama Korea National Railway saat ini melakukan kajian untuk rencana pembangunan LRT fase kedua rute Seminyak-Mengwitani. “Budi Karya berujar, Bali telah mengusulkan agar pembiayaan penyusunan studi kelayakan dapat dikerjasamakan dengan pihak Korsel melalui skema hibah.