TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan mengupayakan tradisi pacuan kuda di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu tujuan destinasi wisata nasional.
"Karenanya, kita akan melihat dari segi revitalisasi fasilitas. Tadi ada beberapa permintaan agar 'event' ini bisa ditingkatkan ke skala nasional," kata Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke arena pacuan kuda di Kabupaten Bima, Minggu 13 Juni 2021.
Menurutnya, pacuan kuda yang sudah menjadi tradisi turun temurun sejak zaman penjajahan Jepang di Bima ini merupakan sebuah potensi daerah.
Sudah sepantasnya, kata dia, pacuan kuda atau dalam arti bahasa Bima "pacoa jara" ini berkembang agar mampu menopang taraf perekonomian masyarakat.
Karenanya, Sandiaga Uno juga akan menyiapkan rencana peningkatan sumber daya manusianya. Lebih khusus kepada para penunggang pacuan kuda atau joki cilik yang berasal dari kalangan anak-anak usia sekolah dasar.
"Kita akan pastikan kegiatan ini juga sesuai dengan kelayakan dari segi perlindungan anak. Kita akan melakukannya dengan pendekatan yang inovatif, adaptif dengan keadaan terkini sekarang," ujarnya.