Penerapan konsep Green Building pada Pasar Legi, akan memberikan ruang sirkulasi udara dan pencahayaan yang lebih baik, sehingga dapat menghemat penggunaan daya listrik bagi para pedagang. Fasilitas Umum yang tersedia diantaranya Area Parkir, Masjid, Kantor Pengelola, Ruang Paguyuban (SPTI & IKAPAGI), Ruang Kesehatan, Ruang Laktasi, serta Shelter Angkutan Umum.
Renovasi Pasar Legi dilakukan sejak 2020-2021 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 104,3 miliar. Sedangkan dalam konstruksinya dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan Urban (Persero) sebagai pelaksana konstruksi dan PT Yodya Karya (Persero) Wilayah 1 sebagai manajemen konstruksi, dengan lingkup pekerjaan renovasi secara menyeluruh.
Renovasi pasar oleh Kementerian PUPR ini merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No.43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Selain Pasar Legi Surakarta yang masih dalam proses pembangunan, hingga saat ini Kementerian PUPR telah selesai melakukan rehabilitasi terhadap 7 (tujuh) pasar, dari target 14 pasar hingga tahun 2024, diantaranya, Pasar Legi Ponorogo, Pasar Klewer Timur Surakarta, Pasar Benteng Pancasila Mojokerto, Pasar PON Trenggalek, Pasar Pagi Kaliwungu, Pasar Renteng Lombok Tengah, dan Pasar Pariaman.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Wali Kota Surakarta, Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Prasarana Strategis Dirjen Cipta Karya Iwan Suprijanto, Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yuwono, Kepala BPPW Provinsi Jawa Tengah Sugihardjo dan Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah II Provinsi Jawa Tengah Endra Bekti Nusantara.
BACA: PUPR Targetkan Proyek Pintu Air Demangan Solo Selesai Akhir 2021
HENDARTYO HANGGI