“Pemerintah akan terus melakukan pengawasan ketat di lapangan untuk memastikan kegiatan pertambangan TMS dilakukan sesuai aturan sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dan membayakan masyarakat,” ujar Ridwan.
Kegiatan pertambangan emas oleh PT TMS di Kepulauan Sangihe kembali disorot setelah meninggalnya Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong secara mendadak dalam perjalanan di pesawat Lion Air rute Denpasar-Makassar pada Rabu, 9 Juni 2021. Beberapa waktu terakhir, Helmud aktif menentang kegiatan penguasaan tambang emas di daerahnya.
Tempo telah menghubungi dua nomor telepon yang tercantum dalam situs pencarian PT TMS sejak Jumat, 11 Juni. Namun tidak ada respons hingga berita ini ditulis.
Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah Ismail menilai kematian Helmud janggal lantaran mendiang dikabarkan tak menderita sakit apa pun sebelumnya.
Ia mendesak aparat penegak hukum menginvestigasi penyebab kematian Wakil Bupati Kepulauan Sangihe itu yang sempat terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah. “Harapannya bisa diinvestigasi, dicari tahu lebih kematiannya ini seperti apa karena mendadak. Beberapa informasi menyatakan dia tidak ada sakit, tiba-tiba terdengar kabar itu,” ujar Merah.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA I AVIT HIDAYAT
Baca juga: Profil PT Tambang Mas Sangihe yang Ditentang Masyarakat Sekitar