TEMPO.CO, Jakarta – Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Anindya Bakrie, menanggapi soal pandangan bahwa Kadin identik dengan Partai Golkar dan Aburizal Bakrie. Anindya, yang merupakan putra dari Aburizal, mengaku tidak kaget dengan anggapan-anggapan tersebut.
“Kalau saya sih enggak kaget dengan isu-isu seperti itu. Karena Kadin ini mulai sejak zaman Pak Ical (Aburizal), yaitu 1990-an,” ujar Anindya kepada Tempo, Jumat, 11 Juni 2021.
Anindya mengatakan pandangan itu tidak tepat. Kadin, kata dia, adalah organisasi yang menaungi perusahaan swasta, koperasi, dan BUMN.
Berbeda dengan grup korporasi, Kadin memiliki kepentingan yang lebih luas bagi perkembangan dunia usaha di seluruh Indonesia, baik untuk perusahaan kecil maupun besar, swasta maupun pelat merah. Namun saat dibentuk, Anindya tak menampik peran korporasi swasta memang terlihat lebih besar.
“Jadi bukan karena beliau (Aburizal), tapi karena sejak saat itu swasta-lah yang lebih banyak peran di Kadin,” ujar Anindya.
Anindya pun mengelak bahwa satu grup perusahaan bisa mengendalikan Kadin. Sebab menurut dia, saat ini pemangku kepentingan organisasi justru banyak dipegang Kadin-kadin provinsi.