TEMPO.CO, Jakarta -Nilai tukar rupiah ditutup menguat 58 poin dalam perdagangan Jumat sore, 11 Juni 2021. Bahkan sebelumnya sempat menguat 61 poin di level Rp 14.189 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.254.
Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun diprediksi ditutup menguat di rentang Rp 14.160 - Rp 14.210. Hal itu disampaikan Ibrahim Assuaibii, Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat.
Adapun indeks dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya karena kenaikan inflasi AS yang sedikit lebih cepat dari perkiraan mendorong investor bertaruh bahwa tekanan harga akan bersifat sementara dan dukungan bank sentral akan tetap ada.
Data inflasi AS yang dirilis pada hari Kamis mengatakan bahwa indeks harga konsumen inti (CPI) tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 3,8 persen tahun-ke-tahun. Angka itu tumbuh 0,7 persen bulan ke bulan, yang berada di atas ekspektasi tetapi di bawah pertumbuhan April.
Di sisi bank sentral, investor terus mencerna keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijatuhkan pada Kamis. Presiden ECB Christine Lagarde juga memperbarui janji untuk pembelian obligasi yang lebih cepat, bahkan ketika para pejabat mengakui untuk pertama kalinya sejak 2018 bahwa ekonomi zona euro tidak lagi dibayangi oleh risiko terhadap prospek pertumbuhannya.
Fokus sekarang beralih ke pertemuan The Fed minggu depan, meskipun para pedagang sekarang mengatakan bahwa mungkin tidak ada banyak perubahan dalam retorika yang telah mengecilkan kebutuhan untuk mengurangi stimulus.
Sebuah rencana untuk mengurangi pembelian obligasi diharapkan akan diumumkan pada bulan Agustus atau September menurut jajak pendapat para ekonom Reuters, tetapi tidak akan dimulai sampai tahun depan.
Baca Juga: Rupiah Menguat Ditopang Sentimen Positif Eksternal dan Domestik