TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryani Motik mewanti-wanti agar musyawarah nasional atau munas beragendakan pemilihan ketua umum Kadin dilaksanakan sesuai dengan ketentuan berorganisasi yang baik. Ia tak ingin munas Kadin menjadi preseden buruk pada masa mendatang.
“Ini persoalan cara pemilihan, cara berorganisasi yang harus ditegakkan. (Pemilihan ketua umum Kadin) tidak boleh jadi preseden yang buruk. Di rapat saya bilang begitu,” ujar Suryani Motik saat ditemui Tempo di kawasan Senopati, Jakarta Pusat, Kamis malam, 10 Juni 2021.
Suryani mengakui dinamika pemilihan ketua umum Kadin periode 2021-2026 lebih besar ketimbang munas-munas sebelumnya. Ia tak menampik gejolak ini berkaitan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.
Kadin sebagai organisasi besar, kata Suryani, memiliki anggota dan pengikut dalam jumlah banyak. Walau Kadin diklaim tak berorientasi politik, keberadaannya sebagai mitra pemerintah akan memberikan pengaruh dalam bursa pilpres.
Meski begitu, Suryani melanjutkan, calon yang menang maupun kalah dalam pemilihan ketua umum Kadin akan tetap menjadi mitra baik bagi presiden maupun menteri-menterinya di masa mendatang.
“Jangan melihat kalau misalnya satu yang menang, hanya dia yang jadi partner pemerintah. Kita bicara kepentingan ekonomi nasional secara keseluruhan,” ujar Suryani.