TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu mengatakan program perlindungan sosial (Perlinsos) pemulihan ekonomi nasional mampu menekan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2021 menjadi 6,26 persen atau 8,75 juta orang.
“Pada Agustus 2020 tingkat pengangguran terbuka 7,07 persen atau 9,77 juta orang, ada penurunan 0,81 persen,” kata Direktur Dana Transfer Umum Kemenkeu Adriyanto dalam diskusi "Kemenkeu Corpu Talk" secara daring di Jakarta, Kamis 10 Juni 2021.
Pemulihan ekonomi, ujar Adriyanto, telah menciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru selama September 2020 hingga Februari 2021. Khususnya dari sektor strategis seperti manufaktur, pertanian, perdagangan, dan jasa penyediaan akomodasi dan makanan minuman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, COVID-19 memberikan dampak cukup signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka. Secara nasional, pada Februari 2020 tingkat pengangguran berjumlah 4,94 persen dan melonjak menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020.
Kenaikan pengangguran tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara yang naik dua kali lipat dari sebelumnya 2,31 persen menjadi 4,71 persen pada Agustus 2020. Melalui program Perlinsos, tingkat pengangguran terbuka di Bali dan Nusa Tenggara bisa diturunkan menjadi 4,26 persen.
Adriyanto menjelaskan bahwa penurunan tingkat pengangguran terbuka terjadi merata di kota maupun desa. Jika pada Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka di kota sebanyak 8,98 persen maka pada Februari 2021 berhasil ditekan 0,98 persen menjadi 8 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka di desa berhasil ditekan menjadi 4,11 persen dari sebelumnya 4,71 persen.