TEMPO.CO, Sukabumi – Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjamitko mematangkan rencana pembangunan pusat pengembangan teknologi dan industri 4.0 yang dinamakan Bukit Algoritma di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Pada Rabu 9 Juni 2021, Budiman bersama koleganya Dhanny Handoko beserta pelaksana proyek meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya mega proyek ini.
Budiman Sudjatmiko mengatakan setelah Groundbreaking, maka tugas PT. Amarta Karya selaku pelaksana proyek adalah mengerjakan proyek tahap awal infrastruktur yang diberi waktu hingga 2024. “Pengerjaan proyek bukit Algoritma ini, tahap awal akan dikerjakan selama tiga tahun ke depan,” kata Budiman di lokasi. Rabu, 9 Juni 2021.
Awalnya proyek yang disebut Silicon Valley Indonesia ini hanya mendapat dana dari investor Kanada dengan nilai investasi 1 miliar Euro dan dari German setara dengan Rp 2,4 trliiun untuk ekosistemnya. Kini Budiman menyebut, bahwa dari link atau jejaring Harvard University juga mengucurkan dana lebih kurang satu US$ 1 juta atau setara dengan Rp 1,7 triliun.
Budiman mengatakan Amarta Karya harus segera mulai bekerja dan merampungkan infratruktur di tahap awal. Sebab, saat ini sudah banyak ilmuwan dari dalam dan luar negeri yang siap mengisi dan menjalankan Bukit Algoritma sebagai pusat atau sentral teknologi dan industri 4.0.
“Yang akan mengisi di sini bukan hanya putra dan putri terbaik dalam negeri yang memiliki potensi dan imajinasi serta inovasi yang maju. Bahkan kini, beberapa anak bangsa yang tinggal di luar negeri seperti di Amerika, Jerman, Inggris dan lainnya sudah kontak mereka akan pulang dan mengembangkan riset yang mereka dapatkan di sana dan merealisasikannya di sini. Kita berharap, Indonesia ke depan jauh lebih maju,” kata Budiman.