Infrastruktur lainnya yang ditingkatkan untuk mencapai transformasi digital yang merata adalah penyediaan kapasitas satelit. Hingga Juni 2021 tercatat satelit yang Indonesia miliki berkapasitas 21 gigabit persekon (Gbps) dan akan ditingkatkan menjadi 30 Gbps hingga akhir tahun.
Memasuki 2022 kapasitas satelit akan kembali ditambahkan sebesar 7 Gbps menjadi 37 Gbps dan diharapkan pada 2024 bisa mencapai 117 Gbps.
Pusat Monitoring Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran juga menjadi infrastruktur digital yang digenjot oleh Kominfo, setelah pada 2021 ini ada 514 kota dan kabupaten yang mendapatkan alat pengukuran kualitas layanan telekomunikasi nantinya pada 2022 akan ada penambahan dashbord untuk menunjukkan data pos dan penyiaran.
Migrasi dari TV Analog ke TV Digital juga menjadi fokus pembangunan infrastruktur digital Indonesia di 2022. Kementerian Kominfo pada 2022 akan menyediakan peralatan di 15 wilayah yang belum melakukan penyelenggaraan penyiaran multipeksing.
Di samping itu, untuk mendukung performa layanan TV di Indonesia pada 2022 akan ada 206 pemancar TVRI yang direvitalisasi dan Kominfo juga memulai membagikan set top box untuk masyarakat yang membutuhkan mendapatkan layanan TV digital.
Menyambut jaringan generasi ke lima atau 5G, Kominfo juga menyiapkan pembebasan dan jaringan frekuensi baru untuk mobile broadband di 2022 sebesar 1000 MegaHertz (Mhz) diharapkan hingga 2024 total untuk mobile broadband di Indonesia bisa mencapai 1.310 Mhz.
Terakhir untuk Program Pusat Data Nasional (PDN) di Indonesia akan mulai dilangsungkan di 2021 untuk wilayah Jabodetabek sementara di 2022 pembangunan di satu lokasi lainnya akan mulai dilakukan.
“Sehingga tahun 2024 akan beroperasi dua pusat data nasional yang mampu melayani 75 persen instansi kementerian, lembaga dan daerah,” kata dia.
Baca Juga: Ramai Isu Seputar Dana Haji, Ini Penjelasan Lengkap Kepala BPKH Anggito Abimanyu