Mitra driver Gojek dalam hal pengantaran terbagi menjadi dua. Pertama, mitra yang khusus mengantarkan orang dan barang. Kedua, mitra yang khusus mengantarkan barang misalnya untuk layanan Gosend Sameday.
Saat ini sejumlah mitra dikabarkan melakukan protes atas penerapan skema insentif baru yang diterapkan Gojek. Mereka berencana melakukan mogok kerja dengan cara off bid atau mematikan aplikasi.
Para mitra menilai skema insentif baru diterapkan secara sepihak oleh Gojek dengan parameter penilaian yang tidak transparan.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono membantah bakal ada aksi mogok mitra driver Gojek pada 8 Juni seperti rilis yang beredar di media sosial.
Adapun mengenai penetapan insentif Gokilat, kata Igun, Garda Indonesia belum dapat konfirmasi dari pihak GoTo. Dia meminta pihak GoTo melakukan klarifikasi terkait skema insentif bonus terbaru agar tidak menimbulkan keresahan di rekan-rekan pengemudinya agar tercipta ekosistem yang kondusif dan transparan.
“Apalagi saat ini merger diharapkan dapat memberikan kesejahteraan lebih kepada para mitra pengemudi ojek online,” kata Igun yang juga mewakili mitra driver Gojek.
Ketika ditanya Bisnis mengenai keterlibatan mitra Gojek dan paramater dalam penyusunan insentif baru, Audrey tidak menjawab.
BISNIS
Baca juga: Garda Tanggapi Kabar Driver Gojek Mogok Kerja Massal pada 8 Juni