TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. Arto Arief Harris menyatakan kualitas kredit perseroan sudah sangat baik seiring dengan berjalannya proses transformasi. Hal ini dibuktikan dengan nihilnya rasio kredit bermasalah di bank berkode saham ARTO itu.
Upaya bersih-bersih yang dilakukan dengan sangat baik pada proses transformasi, kata Arto, yang membuat perseroan tak lagi memiliki rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). NPL ARTO tercatat sebesar 0 persen pada kuartal I tahun 2021, atau turun dari 2,04 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Arief menjelaskan, saat ini perseroan tengah menyusun langkah untuk ekspansi kredit. ARTO ingin mengoptimalkan modal yang sudah tersedia cukup besar. Dengan begitu, diharapkan bisa mendongkrak bank tersebut ke jajaran Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.
"Kami saat ini lebih fokus lebih fokus pada pertumbuhan organik. Ini untuk menjawab semua potensi dan juga sebagai pembuktian dari semua aksi korporasi kami," kata Anto, Jumat, 4 Juni 2021.
Seperti diketahui, Bank Jago sebelumnya bernama Bank Artos. Pada 2019, bankir Jerry Ng dan Northstar Group membeli bank tersebut dan kemudian mengubahnya menjadi bank digital.