TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta pemerintah daerah dan para pengelola destinasi wisata tak gegabah dalam upaya membangkitkan sektor wisata di ketika pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Jika ada peningkatan kasus yang cukup signifikan, maka perlu koordinasi pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 setempat untuk menutup destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif," kata Sandiaga menyambangi Desa Candirejo yang berada di kawasan Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah Jumat 4 Juni 2021.
Sandiaga mengatakan meski berbagai upaya terus digenjot untuk memulihkan sektor wisata, prioritas utama pemerintah tetaplah penuntasan kasus Covid-19. Pemulihan wisata yang disasar terutama destinasi di daerah-daerah yang kondusif atau kategorinya zona hijau dengan protokol kesehatan dan disiplin ketat.
Sandiaga mengatakan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 yang kini menyasar desa-desa wisata sudah berhasil tercatat. Salah satunya seperti Desa Wisata Dusun Butuh atau yang dikenal Nepal Van Java yang ada di Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah.
"Setelah desa itu didorong dengan kunjungan dan kegiatan, kunjungannya saat ini mulai meningkat hampir 70 persen," kata Sandi.
Sandiaga mengatakan dukungan konkret pada destinasi wisata di masa pandemi ini salah satunya dengan cara mengunjunginya. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan dari desa-desa wisata.
Mulai dari segi penjualan hasil kulinernya, kedatangan wisatawan, tingkat keterhunian homestay, maupun juga kesejahteraan warganya. "Kami ingin desa wisata hadir membangkitkan pariwisata dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya lagi," kata Sandi.
Sandiaga tengah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menargetkan penciptaan sebanyak 500 desa wisata pada tahun 2023. Tak hanya membuka peluang usaha dana lapangan kerja, potensi desa wisata jelang era pariwisata baru pun kini terbuka lebar.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi mengatakan Provinsi Jawa Tengah menargetkan pertumbuhan sebanyak 500 desa wisata pada 2023 nanti.
Target tersebut dipaparkannya terbagi menjadi tiga kategori, yakni Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Maju. "Untuk desa rintisan, kami telah ada sekitar sampai dengan 150 desa wisata rintisan, itu yang baru muncul. Untuk desa wisata berkembang, kurang lebih itu ada sekitar 200, sisanya ada 20 desa wisata maju," kata Sinoeng. Sinoeng mengatakan 2021 ini di Jawa Tengah telah memiliki 420 desa wisata.