TEMPO.CO, Jakarta - Saham dari perusahaan data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) melesat hingga menyentuh auto reject pada penutupan perdagangan Kamis, 3 Juni 2021. Emiten yang masuk indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) ini menguat ke level Rp 19.800 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 47,2 triliun.
Kenaikan ini salah satunya dicatat oleh tim riset Samuel Sekuritas. "Saham yang naik paling kencang di sektor ini adalah DCII, naik 20 persen," demikian keterangan tertulis dari tim riset pada hari yang sama.
Adapun, Bursa Efek Indonesia menetapkan rentang harga saham di atas Rp 5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga saham harian sebesar 20 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen sesuai dengan Peraturan No. II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dengan SK Direksi No: KEP-00025/BEI/03-2020.
Tempo merangkum sejumlah fakta di tengah kenaikan ini, berikut di antaranya:
1. Tentang DCI Indonesia
Dikutip dari laman resminya, DCI Indonesia berdiri pada 2011 dan menjadi perusahaan data center Tier IV pertama di Asia Tenggara dan mampu memberikan layanan infrastruktur data center yang handal. Perusahaan ini pertama melantai di bursa pada 6 Januari 2021.
Perseroan ini telah didukung oleh lebih dari 26 network service provider. Berlokasi di kawasan industri eksklusif, data center Perseroan berjarak 40 kilometer dari pusat bisnis Jakarta.
Perusahaan menyebut mereka bekerja dengan prosedur serta standar operasional global dan dilengkapi dengan equipment data center terbaik. Sehingga, perusahaan mampu memberikan availability maksimum kepada pelanggan. Dari institusi keuangan sampai e-commerce.