"Ngakak liat pasukan kritik ini, mana ada sih alat transportasi yg ga rugi pada masa pandemi? Garuda Indonesia dan PT KAI menjadi contoh perusahaan transportasi yg merugi. Coba saja dilihat bagaimana okupansi penumpang pada transportasi tersebut rata2 hanya 50%," tulis warganet lainnya.
Sebelumnya, VP Public Relation KAI Joni Martinus mengatakan kerugian tersebut terjadi karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan volume penumpang turun drastis.
Sebelum pandemi atau pada triwulan I 2020, KAI grup melayani 90,7 juta pelanggan kereta api atau rata-rata 30,2 juta pelanggan per bulannya.
"Pada April sampai dengan Desember 2020 masa pandemi, KAI grup melayani total 94 juta pelanggan kereta api, atau rata-rata 10,5 juta pelanggan per bulan. Jumlah tersebut turun 65 persen jika dibandingkan triwulan pertama 2020," ujarnya kepada Bisnis, Kamis.
Kendati begitu, dia menyebut pada tahun ini jumlah penumpang sudah mulai meningkat meski tidak signifikan. Sepanjang Januari-April 2021, KAI grup rata-rata melayani 12,9 juta pelanggan per bulannya.
"KAI akan terus berupaya mengoptimalkan pendapatan dari berbagai sisi agar bisa tetap bertahan pada masa pandemi Covid-19 ini," kata Joni.
BISNIS
Baca juga: KAI Rugi Rp 303,4 M Kuartal I 2021, Berbanding Terbalik dengan 2020