TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari ini diperdiksi bakal menguat setelah tembus level kritis 5.940. Indeks diperkirakan akan bergerak naik ke atas 6.000, namun volume transaksi masih moderat.
"Dalam jangka menengah berpeluang menguat ke 6.100-6.200, setiap koreksi menjadi peluang dengan batas kritis di 5.940," kata Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih, Kamis, 3 Juni 2021
Alfatih memperkirakan Indeks Barang Baku atau Basic Materials (IDXbasic) menguat kencang dalam channel turun, resistance ada di 1.200-1.250b sebagai penentuan perubahan menjadi tren naik. Indeks cyclic atau IDXcyc sedang menguji resistance 750, yang jika tembus akan konfirmasi pola bullish double bottom.
Indeks Energi (IDXener) diprediksi tembus resistance 750 (yang sekarang jadi level critical support) sehingga pola menjadi bullish continuation dengan potensi kenaikan ke arah 790. Indeks Finansial(IDXfin) tertahan di resistance kritis 1.350, mungkin koreksi dulu, namun jika berhasil tembus 1.350 berpotensi menguat ke arah 1.380-1.400.
Sementara Indeks Kesehatan (IDXhlth) diperkirakan masih konsolidasi cenderung turun dalam pola sejak Maret 2021, resistance kuat di 1.300. Adapun Indeks perindustrian (IDXindus) konsolidasi sedang uji resistance 990 sebelum menjadi uptrend, setelah kenaikan dengan volume lemah kemarin.
Pada Indeks Infrastruktur (IDXinfra) mencapai level tertinggi sebelumnya di Februari 2021, sehingga kenaikan sejak akhir Mei 2021 dapat berlanjut. IDXnoncyc sedang menguat dalam trend turun, resistance penting di 750. Sedangkan Indeks properti(IDXprop) juga menguat dalam trend turun, resistance penting di 860.
Adapun Indeks Teknologi (IDXtech) masih melanjutkan kenaikan, namun sudah mendekati resistance penting di sekitar 4.300. Sedangkan indeks transportasi dan logistik(IDXtrans) masih konsolidasi di kisaran 1.000-1.100.
Dalam kajiannya, Alfatih menyoroti khusus pada lima saham. Pertama adalah saham BBCA yang kemarin ditutup di harga Rp 33.325. Ia memperkirakan saham tersebut bakal menguat namun masih tertahan resistance 32.600-33.000.
Dalam analisisnya, saham BBCA kemungkinan akan terkoreksi dulu, namun kemungkinan tertahan di sekitar 31.850, sebelum kembali menguat. Jika mampu tembus 33.000, saham itu maka berpeluang melanjutkan kenaikan ke arah 34.000-34.400 hingga 35.400, tergantung kekuatan pasar.
Berikutnya adalah saham TBIG yang kemarin ditutup di harga 2.810. Saham ini diperkirakan menguat dan mendekati resistance penting di sekitar 2.900. Umumnya, harga akan koreksi dulu sebelum lanjutkan kenaikannya. Support ada di sekitar 2.725-2.500.
Lalu ada saham BMRI yang kemarin ditutup di harga 6.100. Kenaikan harga saham dalam dua hari ini telah mengakhiri channel turun sejak akhir Maret 2021, dengan support kritis di 5.950. Saham tersebut diperkirakan bakal bergerak di kisaran 6.100-6.600, lalu 6.825.
Terakhir ada saham UNTR yang kemarin ditutup di level 23.775. Usai tembus 22.875, harga membentuk target kenaikan teoritis ke 24.600-24.875. Resistance berikutnya ada di level 26.000. Saat ini, setiap koreksi menjadi peluang, selama harga tidak turun ke bawah level stop 22.875. Support kuat yang menjadi buy back area ada di 21.000.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: IHSG Menguat 1,2 Persen Tembus 6.000 Seiring Rekor Data Manufaktur