Agen perjalanan haji dan umroh di Tanah Air sudah sekitar 2 tahun belum mendapatkan izin dari Kerajaan Arab Saudi.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut tentunya memiliki perhitungan jika lobi-lobi pemerintah Indonesia dengan Raja Salman saat ini gagal dan tidak membuahkan hasil. Namun, sampai dengan saat ini pelaku usaha masih di dalam posisi menunggu kepastian terkait dengan izin bagi WNI untuk menyelenggarakan haji.
Salah satu hal yang ditunggu adalah pendekatan yang dilakukan kepada produsen vaksin Johnson & Johnson. Vaksin produksi Amerika Serikat tersebut dinyatakan sebagai salah satu jenis vaksin yang mendapatkan izin oleh pemerintah Arab Saudi untuk penyelenggaraan haji tahun ini.
Selain Johnson & Johnson, Arab Saudi memberikan izin kepada Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Situasi ini juga berpotensi memaksa perusahaan di sektor tersebut untuk gulung tikar setelah 2 tahun dihajar pandemi. Terutama, setelah jumlah perusahaan yang terdampak menyeluruh sehingga dapat dipetakan mengenai situasi terkini pelaku usaha di sektor tersebut.
Pemetaan tersebut setidaknya memberikan informasi mengenai daya tahan terkini dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut. Pemerintah sedang berupaya mendatangkan Johnson & Johnson khusus untuk jemaah haji Indonesia.
BISNIS
Baca juga: Bio Farma Siap Negosiasi Pengadaan Vaksin Johnson & Johnson bagi Jemaah Haji