TEMPO.CO, Jakarta – Full time trader, Bekti Sutikna, membagikan sejumlah tip bagi anak muda yang ingin mulai bermain saham. Melalui wawancara dengan Staf Ahli Pengawasan Pajak Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, Bekti mengatakan investasi di pasar modal harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup.
“Banyak yang akhirnya hanya mendapat rugi karena tidak dibekali buku pengetahuan. Jangan inginnya instan saja. Kalau mau main di saham, dibenerin dulu mindset-nya,” ujar Bekti Sutikna dalam YouTube Frans Membahas yang diunggah pada Selasa, 1 Juni 2021.
Frans telah mengizinkan Tempo mengutip wawancaranya dengan Bekti. Adapun dalam perbincangan itu, Bekti bercerita bahwa di masa pandemi Covid-19, banyak orang yang kehilangan pekerjaan akhirnya mencoba peruntungan membuka rekening saham dan menanam modal di sejumlah emiten.
Namun, tak sedikit yang berpikir bahwa keuntungan bisa diperoleh secara cepat. Padahal, dalam dunia saham, terdapat risiko yang sangat besar meski disertai dengan peluang profit.
Untuk mengantisipasi risiko-risiko kerugian itu, Bekti menyarankan calon pemain saham menambah pengetahuan dengan membaca buku tentang saham. Buku itu akan memberikan bekal berupa teori-teori tentang pasar modal.
Tip selanjutnya, anak muda yang ingin bermain saham disarankan menggunakan dana dengan jumlah yang kecil. Seandainya ada kerugian, besarannya masih bisa terukur.
“Saya yakin kebanyakan orang pemula, dia pasti mengalami kerugian. Jadi dia harus mengamati software-nya, ada prosesnya,” kata Bekti.