TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebutkan telah menerima mandat dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menggenjot realisasi investasi pada tahun 2022 melampaui dari target yang sebelumnya ditetapkan.
"Untuk target 2022, (target) investasi kita itu sebenarnya Rp 985 triliun atau maksimal Rp 1.127 triliun. Tapi permintaan Bapak Presiden kepada kami itu menjadi Rp 1.200 triliun," kata Bahlil Lahadalia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.
Target tersebut, kata Bahlil, naik sekitar 30 persen dari target tahun ini yang juga diminta Presiden Jokowi mencapai Rp 900 triliun. Padahal, berdasarkan rencana strategis Kementerian Investasi/BKPM 2020-2024 target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 858,5 triliun.
Karena kenaikan target tersebut, pemerintah butuh dukungan dari legislatif. "Kami mohon dukungan dari pimpinan dan anggota Komisi VI karena ini membutuhkan gizi yang kuat dan pelumas yang paten punya. Kalau tidak, ini berdampak sistemik dalam pengelolaan dalam menyelesaikan investasi," ujar Bahlil.
Per kuartal pertama tahun ini, realisasi investasi sudah mencapai Rp 219,7 triliun. Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Bahlil menilai aliran investasi asing langsung (FDI) sudah membaik.
"FDI kita sudah membaik meski masih Covid-19, sudah naik jadi 51-52 persen dibandingkan 2020. Posisi kita sudah agak sedikit memberi secercah harapan," ucapnya.