Tapi, Luhut tidak membeberkan tujuan pertemuan dengan perwakilan dari Cina. Apakah sebagai kontraktor proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya, atau hanya terkait masalah SDM saja. Sebab dari kabar terakhir, proyek ini akan digarap oleh Jepang.
Informasi ini terakhir disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 20 Maret 2021. Saat itu, Budi mengatakan pemerintah tengah berkomunikasi dengan Jepang untuk membangun proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
"Kami tengah berbicara intensif dengan Jepang untuk meningkatkan pelayanan dari Jakarta ke Surabaya dengan kereta semi cepat yang kurang dari 6 jam, sekarang ini 9 sampai 10 jam ke Surabaya," ujar Budi Karya di Stasiun Jatinegara, Jakarta.
Lebih lanjut, Luhut menyebut sejauh ini tidak ada masalah dalam pendanaan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya. "Kami minjam (utang), kalau infrastruktur direncanakan dengan baik, dieksekusi dengan bagus, itu akan menimbulkan simpul ekonomi baru," kata dia.
Luhut mencontohkan Tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta dan Bogor, Jawa Barat. "Seperti jagorawi aja, setelah 15-20 tahun baru keliatan sekarang. Jadi kalau anda bikin infrastruktur, bukan bikin hari ini besok langsung jadi, ga juga, itu butuh waktu," kata dia.
Baca: RI Masih Impor Paracetamol, Luhut: Kita Mau Hentikan Ini Semua