TEMPO.CO, Jakarta - Gubenur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 dapat meningkat ke kisaran 7 persen dan bahkan bisa lebih tinggi.
"Polanya kalau triwulan II kami perkirakan Bank Indonesia memperkirakan sekitar 7 persen, bahkan kalau melihat data-data terakhir bisa lebih tinggi dari 7 persen," kata Perry dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI secara virtual, Selasa, 25 Mei 2021.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi keseluruhan 2021 tetap sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia pada April 2021, yakni pada kisaran 4,1 persen hingga 5,1 persen.
Dia menurutkan pertumbuhan ekonomi domestik membaik pada triwulan II 2021 sesuai prakiraan. Pada triwulan I 2021, perbaikan ekonomi kembali terlihat dengan kontraksi yang lebih rendah dari triwulan IV 2020, yaitu dari 2,19 persen (yoy) menjadi 0,74 persen (yoy).
Perbaikan terutama didorong oleh kinerja ekspor akibat kenaikan permintaan Cina dan Amerika Serikat, realisasi belanja fiskal(belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial), serta investasi nonbangunan.
"Sementara itu, perbaikan konsumsi rumah tangga masih belum kuat dipengaruhi oleh masih terbatasnya mobilitas masyarakat sejalan dengan pengendalian Covid-19 di sejumlah wilayah," ujar Perry.
Secara spasial, perbaikan ekonomi terjadi di seluruh wilayah, dengan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua) melanjutkan pertumbuhan positif. Pada triwulan II 2021, berbagai indikator dini menunjukkan ekonomi terus membaik, seperti tercermin pada ekspektasi konsumen, penjualan eceran, PMI Manufaktur, serta realisasi ekspor dan impor yang tetap meningkat.
Dari sisi permintaan, kata Perry Warjiyo perbaikan ekonomi terutama didorong oleh peningkatan ekspor dan investasi nonbangunan. Dari sisi lapangan usaha (LU), peningkatan terjadi di sejumlah sektor seperti Industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi.
Baca: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen, Ini Sebabnya