TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang menyusun masterplan untuk program food estate alias lumbung pangan. Ini adalah program andalan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berjalan di lima provinsi: Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
"Sampai saat ini, Kalimantan Tengah yang sudah lengkap, akan kami finalkan," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Arifin Rudiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 24 Mei 2021.
Sementara untuk empat lain, Bappenas masih menunggu input dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Termasuk, input dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
Meski masterplan masih disusun, program ini sudah berjalan. Ada berbagai tujuan dari program ini, mulai dari antisipasi krisis pangan akibat Covid-19, meningkatkan cadangan pangan nasional, hingga mengurangi ketergantungan impor pangan.
Pengembangan lumbung pangan di Kalimantan Tengah juga telah disiapkan seiring dengan lengkapnya masterplan di lokasi tersebut. Pada 2020, fokus pada peningkatan produktivitas, indeks pertanaman pada lahan dengan daerah irigasi eksisting, ketersediaan petani, termasuk transmigran eksisting, di lokasi seluas 30 ribu hektare (ha).
Sementara pada 2021-2024, fokus pada peningkatan dan rehabilitasi daerah irigasi seluas 135 ribu hektare. Sehingga, kegiatan ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi sawah seluas 118 ribu hektare.
Lalu pada 2024 dan seterusnya, fokus pada kawasan yang belum termasuk dalam cakupan daerah irigasi seluas 662 ribu hektare. Sehingga, nantinya pemerintah perlu pengembangan skema kawasan.
Menurut Bappenas, program lumbung pangan di Kalimantan Tengah ini harus menjadi acuan untuk daerah lain. Sehingga, perencanaan benar-benar realistis, terukur, bertahap dan berkesinambungan.
BACA: Pangan Lokal Masuk Industri Hotel, Kementan Gandeng Petani Sukabumi
FAJAR PEBRIANTO