"Kami ada program pengendalian di daerah-daerah muara sungai [yang] terintegrasi dengan Tol Semarang-Demak," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan kondisi fisik tipikal Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang Pantura Jawa di Jawa Tengah memberikan tantangan tersendiri. Sebab, ada beberapa kondisi yang membuat Pantura Jawa di Jawa Tengah rentan terhadap bencana banjir dan rob.
Basuki memberikan contoh pada kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tenggang dan DAS Sringin yang memiliki kemiringan permukaan rata-rata kurang dari 3 persen. Hal tersebut dinilai berbahaya lantaran elevasi permukaan tanah setempat hanya berkisar 0 hingga 26 meter di atas permukaan laut.
Oleh karena itu, Basuki mengatakan pihaknya saat ini sedang membangun tanggul rob sepanjang 2,17 kilometer pada pantai di Jawa Tengah. Tanggul tersebut membentang dari Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), melingkari kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin.
Pelaksana program Pengaman Pesisir Lima Perkotaan Pantura Jawa melibatkan sejumlah kementerian/lembaga antara lain Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, Pemda, Badan Usaha (BUMN/Swasta), dengan total alokasi anggaran mencapai Rp 54,9 triliun hingga 2024.
Sumber anggaran tanggul Pantura berasal dari skema APBN yakni Rp 31,4 triliun, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp18,7 triliun, dan APBD sebesar Rp 4,8 triliun.
BISNIS
Baca juga: BMKG Prediksi Musim Kemarau di Jawa Barat Mulai April