TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berpesan agar mahasiswa bisa mengembangkan kualitas diri sebaik mungkin dan tak berharap dapat menimba ilmu hanya dari bangku kuliah.
Pasalnya, menurut dia, persiapan menuju dunia kerja tak melulu didapat dari universitas. Bahkan, mahasiswa sebetulnya hanya mendapat 25 persen materi dari kelas, dan sisanya kegiatan di luar itu, misalnya saat berorganisasi.
“Karena jika terkait kemampuan intelektual dan bagian dari aktivitas, IPK (indeks prestasi kumulatif) di atas 3,5, jika kutu buku, dia tidak akan bisa berkompetisi di dunia kerja,” ujar Bahlil, memberikan kuliah umum secara virtual di Universitas Citra Bangsa, Kupang NTT, Sabtu, 22 Mei 2021.
Ia lalu mencontohkan dirinya yang kini menjadi menteri tak lepas dari sebelumnya aktif berorganisasi. “Begitu pula Menteri Investasi. Kalau bukan aktivis, tidak jadi ini barang,” kata Bahlil.
Tak hanya itu, Bahlil meminta semua mahasiswa jangan pernah minder dengan mereka yang menempuh pendidikan di Jawa atau luar negeri. Sebab, kualitas seseorang tidak ditentukan oleh kampus atau lembaga itu.
Menurut dia, hanya mahasiswa yang bersungguh-sungguh yang bisa mencapai kesuksesan.
Berdasarkan catatan Menteri Bahlil Lahadalia, indeks output kampus Indonesia tidak terlalu baik karena berada di nomor 7 terbawah dari 79 peringkat. Oleh sebab itu, para mahasiswa harus memiliki 3 hal yaitu intelektual, profesionalisme, dan keilmuan.
BISNIS
Baca: Jadi Menteri, Bahlil Lahadalia Kini Bisa Bikin Aturan Main Investasi