TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu mengungkapkan alasan di balik rencana pemerintah menggelar program PNS kerja dari Bali atau work from Bali. Ia menyebut kebijakan ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong perekonomian Pulau Dewata yang masih mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.
“Kami mendorong nomadic tourism. Ini punya tujuan mulia karena sektor paling parah (terkena dampak pandemi) adalah pariwisata. Bali destinasi paling parah, sekarat, dying dan tidak mungkin bisa survive bila tidak ada solusi,” ujar Vinsensius dalam konferensi pers yang digelar virtual, Sabtu, 22 Mei 2021.
Menurut Vinsensius, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya telah mencanangkan ide serupa untuk mendorong pariwisata berbasis nomadic tourism. Nomadic tourism memungkinkan wisatawan mengunjungi satu destinasi untuk kepentingan bekerja dengan masa tinggal lebih lama.
Di sejumlah negara, nomadic tourism telah lebih dulu berkembang bahkan sebelum pandemi Covid-19. Ia mencontohkan Australia, Jerman, Inggris, dan Prancis. Karena itu, konsep bekerja dari destinasi wisata pun bukan hal yang baru.
Visensus menyebut Kementerian akan menyusun ketentuan bagi PNS yang mengikuti program work from Bali. Salah satunya, keluarga tidak dapat diikut-sertakan dalam kegiatan perjalanan dinas tersebut. Ia menjamin Kementerian dapat melakukan pengawasan dengan baik.