Hingga semester II, sebanyak 400 karyawan Garuda telah mengambil opsi pensiun dini tersebut. Irfan kala itu mengklaim, opsi pensiun dini banyak diminati karyawan. "Karyawan yang mau punya usaha di luar, punya opportunity lain, mereka mau ambil," tuturnya
Sedangkan pensiun dini kedua ditawarkan baru-baru ini yang akan efektif per 1 Juli 2021. Penawaran tersebut tertuang dalam surat elektronik yang diterima para pegawai Garuda Indonesia pada Rabu, 19 Mei 2021 sekitar pukul 23.00 WIB.
Berdasarkan isi surat elektronik yang dibaca Tempo, perencanaan pensiun dini itu diputuskan pada Rabu, 19 Mei 2021. Adapun email itu dikirim oleh Human Capital Management. Informasi mengenai penawaran pensiun dini itu dibenarkan oleh Presiden Asosiasi Pilot Garuda Muzaeni. "Betul, sudah ada yang mengajukan," ujar dia.
Dari notulensi rapat yang dibaca oleh Tempo, manajemen mengatakan program pensiun dini akan disetujui 100 persen. Sebab, manajemen dalam pertemuan tersebut mengatakan kerugian perusahaan telah mencapai Rp 70 triliun. Setiap bulan, perusahaan rugi lebih dari Rp 1 triliun. Adapun total karyawan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Garuda Indonesia membuka opsi menggunakan jasa karyawan yang mengikuti program pensiun dini jika dibutuhkan. Namun, tidak ada kontrak kerja yang mendasari kesepakatan ini.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR
Baca: Garuda Maskapai Pertama yang Terbang dengan Pilot dan Awak yang Sudah Divaksin