TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akselerasi pertumbuhan ekonomi 2022 akan menciptakan kesempatan kerja. Sehingga, kata dia, tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan di kisaran 5,5 – 6,2 persen.
Pada angka kemiskinan 2022 dia menargetkan berada pada rentang 8,5 - 9 persen. "Angka kemiskinan akan berada di rentang 8,5 – 9,0 persen," kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 20 Mei 2021.
Dia mengatakan rasio gini akan berkisar antara 0,376 – 0,378. Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat ke rentang 73,44 – 73,48.
Serta Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 102 – 104 dan 102 – 105.
Dia berharap tengah kondisi pemulihan ini akibat Covid-19, harus tetap optimis dan tidak boleh menyerah.
"Kita tetap harus berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia adalah 27,55 juta orang atau setara dengan 10,19 persen pada September 2020.