TEMPO.CO, Jakarta – Rencana pemerintah membuka kembali gerbang wisatawan asing atau wisman berkonsep travel corridor arrangement belum final. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah masih menunggu perkembangan penyebaran virus corona secara global.
“Seperti negara lain, kita masih melihat terutama wave ketiga dengan adanya strain India. Singapura saat ini sudah melakukan lockdown, yang datang dari negara lain dikarantina 21 hari, kemudian Malaysia melakukan movement control,” kata Airlangga dalam acara silaturahmi virtual, Rabu, 19 Mei 2021.
Menurut Airlangga, pemerintah mewaspadai munculnya gelombang ketiga Covid-19 lantaran adanya strain virus corona dari India. Penyebaran virus secara masif dikhawatirkan membuat penanganan wabah terhambat.
Sedianya, pemerintah akan membuka kembali gerbang wisman pada Juni atau Juli 2021. Bali dengan tiga zona hijau yang meliputi Ubud, Nusa Dua, dan Sanur, telah disiapkan menjadi wilayah pertama yang akan menyambut wisman.
Airlangga mengatakan selain Bali, dua pintu utama turis asing lainnya, yakni Bintan dan Batam, disiapkan untuk menjadi lokasi masuknya turis. Namun, pemerintah harus lebih dulu memastikan tingkat kasus aktif virus corona di daerah-daerah itu menurun. Selain itu, pemerintah mesti memastikan kesiapan rumah sakit mengacu pada angka bed occupancy rate (BOR).
“Karena harus ada persetujuan dua negara dan protokol kesehatan masing-masing negara berbeda. Kita lihat ke depan yang perlu dijaga adalah tingkat kasus aktif kita dan BOR,” ujar Airlangga.
Beberapa negara, kata Airlangga, telah mulai menerapkan standar khusus sebelum menerima turis mancanegara. Ia mencontohkan Thailand. Negara Gajah Putih ini menetapkan syarat bagi turis untuk masuk melalui pintu Phuket dan harus melakukan karantina di kawasan tersebut selama lima hari. Setelahnya, wisman diizinkan mengunjungi daerah lain di Thailand.
Untuk mendongkrak perekonomian dan daya beli masyarakat, khususnya Bali, sembari menunggu kondisi penyebaran Covid-19 secara global membaik, Airlangga mengatakan pemerintah akan berfokus pada pergerakan wisatawan Nusantara. “Kalau mencapai herd immunity lebih cepat, kita bisa dorong domestic traveler berbasis mereka yang sudah divaksin,” ujar Airlangga.
Baca Juga: Kasus Menggila, Sandiaga Uno: Penerbangan dan Kunjungan dari India Tutup Total