“Prasyarat dalam melaksanakan reformasi ini adalah tersedianya data terpadu DTKS berbasis rumah tangga dan data terpadu UMKM yang dapat dimutakhirkan secara cepat menggunakan metodologi yang terbaik,” ujar Ma’ruf.
Ketiga, target yang dikejar ialah di bidang reformasi birokrasi. Ma’ruf menginginkan pada akhir pemerintahan sudah terbentuk birokrasi yang efisien, yaitu birokrasi yang minim struktur tapi kaya fungsi, lentur, responsif, dan akuntabel. Ia mengungkapkan perlunya kolaborasi lintas lembaga.
Keempat di bidang percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat. Ma’ruf mengatakan rencana aksi atau program quick win untuk Papua dan Papua Barat harus mampu memberikan manfaat dan memperkuat rasa saling percaya.
Ma’ruf berencana melakukan kunjungan ke Papua dan Papua Barat setelah rencana aksi tersebut mendapatkan pengesahan dari Jokowi. “Supaya tidak ada salah persepsi, seakan-akan penanganan Papua itu lebih ke pendekatan keamanan. Padahal justru kita ingin pendekatannya kesejahteraan,” ujarnya.
Selanjutnya, Ma’ruf Amin juga menyinggung soal pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. ia mengatakan pemerintah sudah harus menuntaskan program sarana dan prasarana pendukung dan kampanye bagi terpilihnya Indonesia sebagai penyelenggara Olimpiade tersebut.
Baca: Gojek Merger dengan Tokopedia Lahirkan GoTo, jadi Kolaborasi Terbesar di Asia?