TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian atau Kementan menyampaikan stok ketersediaan daging komoditas hewani khususnya ruminansia masih tersedia cukup. Hal ini hasil dari pemantauan yang dilakukan sejak H-7 Idul Fitri 1442 H sampai pasca Lebaran.
"Kementan terus pantau ketersediaan daging menjelang Idul Fitri 1442 H, kami terus melakukan kegiatan pengawasan terpadu menjamin produk pangan segar asal hewan tersedia dan memenuhi syarat ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal)," kata Direktur Jenderal PKH, Nasrullah dalam keterangan tertulis, Senin, 17 Mei 2021.
Dia mengatakan stok hewani masih tersedia meskipun menjelang Idul Fitri terjadi peningkatan pemotongan di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R). Ketersediaan daging pada bulan Mei masih tersedia sebanyak 19.388,13 ton, meskipun di beberapa RPH-R memang terjadi peningkatan pemotongan.
Misalnya di PD. Dharma Jaya, Jakarta Timur pada H-3 Lebaran sebanyak 100-200 ekor terdiri dari 90 persen sapi jenis brahman cross dan 10 persen sapi lokal. Hal itu meningkat dari waktu normal di luar Idul Fitri yang hanya melakukan pemotongan sapi berkisar antara 60-70 ekor per hari berupa sapi jenis Brahman Cross.
Adapun untuk sumber sapi lokal berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat. Sedangkan untuk sapi jenis Brahman Cross berasal dari wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Sampai H-5 Idul Fitri, pemotongan di RPH-R PD. Dharma Jaya telah mencapai sebanyak 176 ekor yang terdiri dari 137 ekor Brahman Cross dan 39 ekor sapi lokal," ujarnya.
Meski demikian, Nasrullah menerangkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan populasi sapi lokal Indonesia. Maka, setiap RPH-R diimbau tidak melakukan pemotongan kepada sapi betina produktif di RPH.
"Sedangkan, produk karkas dan daging dari RPH ini didistribusikan untuk kebutuhan masyarakat di wilayah Jabodetabek," kata Nasrullah.