TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap lonjakan laju inflasi di Amerika Serikat.
Pada pukul 09.37 WIB, nilai tukar rupiah terpantau tertekan 82 poin atau 0,58 persen ke posisi Rp 14.280 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.198 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS. "Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi di AS bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya hari ini," ujarnya, Senin, 17 Mei 2021.
Tak hanya itu, menurut dia, lockdown di beberapa negara tetangga karena kenaikan kasus Covid-19 juga memicu penguatan dolar AS. "Kekhawatiran pasar terhadap penurunan ekonomi global mendorong pasar memegang dolar AS sebagai aset aman," tuturnya.
Lebih jauh Ariston memperkirakan kurs rupiah hari ini bisa melemah ke kisaran Rp 14.250 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 14.180 per dolar AS.
Adapun pada akhir perdagangan pekan lalu sebelum libur lebaran, kurs rupiah ditutup stagnan atau sama dibandingkan dengan posisi penutupan pada perdagangan sebelumnya di posisi Rp 14.198 per dolar AS.
ANTARA
Baca: Viral Video di Tiktok soal Rupiah 1.0, Begini Penjelasan Lengkap Peruri