Padahal, kata Erick, bagi PT Kimia Farma Diagnostika, sebagai perusahaan layanan kesehatan, rasa kepercayaan yang diperoleh dari kualitas pelayanan menjadi hal yang tak bisa ditawar. "Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini," ucapnya.
Pemecatan seluruh direksi tersebut, menurut Erick juga dipastikan bukan sebagai hukuman. "Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan bahwa seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat."
Saat ini, kata Erick Thohir, auditor independen sedang bekerja untuk memeriksa semua laboratorium yang ada di bawah Kimia Farma.
Langkah Erick Thohir memecat pegawai itu sebelumnya sudah disampaikan pada akhir April 2021 lalu. "Tak ada toleransi bagi setiap pihak yang tidak sesuai dengan core value BUMN. Tak peduli siapa, apa jabatannya, semua yang melanggar silakan keluar. Khusus bagi kejadian di Kualanamu, kami mendukung aparatur hukum untuk memberi hukuman yang tegas," ujar Erick dalam keterangannya, Kamis, 29 April 2021.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara sebelumnya menangkap empat petugas layanan rapid test Antigen di Bandara Kualanamu pada Selasa, 27 April 2021, pukul 15.45 WIB. Petugas yang dibekuk bekerja di laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma.
Ia melanjutkan, kementeriannya mengutuk keras tindakan petugas Kimia Farma yang menggunakan alat bekas layanan tes Covid-19 tersebut. Menurut Erick Thohir, pihak-pihak yang terlibat akan diperkarakan secara hukum dan diganjar sanksi tegas. Ia mempertanyakan munculnya tindakan tidak etis yang membahayakan kesehatan tersebut.