Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Minyak Naik Meski Dibatasi Kekhawatiran Situasi Covid-19 di India

Reporter

image-gnews
Kilang Minyak
Kilang Minyak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), membalikkan beberapa penurunan tajam hari sebelumnya saat pasar saham menguat dan dolar AS tergelincir. Meskipun kenaikannya dibatasi oleh situasi virus corona di konsumen minyak utama India.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni bertambah 1,55 dolar AS menjadi menetap di 65,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 1,66 dolar menjadi ditutup pada 68,71 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Colonial Pipeline mengatakan pada Kamis, 13 Mei 2021 malam pihaknya telah memulai kembali seluruh sistem pipa dan telah memulai pengiriman di semua pasarnya. Jalur tersebut adalah saluran utama dari kilang-kilang Teluk ke Pantai Timur AS.

"Minyak naik karena pasokan bergerak lagi, baik melalui pipa atau sungai Mississippi," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. "Yang membuat heboh adalah kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kasus Covid di India."

Ibu kota AS kehabisan bensin pada Jumat, 14 Mei 2021 meskipun jaringan pipa mulai beroperasi kembali. Pemadaman pompa bensin di Washington, DC, naik menjadi 87 persen, dari 79 persen sehari sebelumnya, kata perusahaan pelacak GasBuddy.

Ekuitas global naik dan dolar tergelincir pada Jumat, 14 Mei 2021 setelah pejabat Federal Reserve AS mengatakan tidak akan ada langkah segera untuk mengetatkan kebijakan moneter di ekonomi terbesar dunia itu.

Karena harga minyak dalam dolar, melemahnya greenback membuat harga komoditas tersebut lebih murah bagi pemegang mata uang lain, berpotensi memacu permintaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan ritel April terhenti menyusul lonjakan 10,7 persen pada Maret, revisi naik dari kenaikan 9,7 persen yang dilaporkan sebelumnya.

Harga minyak berada di bawah tekanan minggu ini dari melonjaknya kasus virus corona di India serta kekhawatiran bahwa varian yang sangat mudah menular yang pertama kali terdeteksi di sana menyebar ke negara lain.

India pada Jumat, 14 Mei 2021 melaporkan 343.144 kasus baru virus corona, membuat penghitungan keseluruhannya melewati angka 24 juta, sementara kematian akibat Covid-19 naik 4.000.

"Kegagalan Brent untuk melebihi 70 dolar AS tampaknya telah memicu penjualan oleh pelaku pasar spekulatif, terutama karena pengoperasian Colonial Pipeline sedang digenjot lagi di AS," kata Commerzbank.

Presiden AS Joe Biden meyakinkan pengendara bahwa pasokan bahan bakar akan mulai kembali normal akhir pekan ini, bahkan ketika lebih banyak SPBU kehabisan bensin di seluruh Tenggara hampir seminggu setelah serangan siber memaksa penutupan pipa bahan bakar utama negara itu.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Dipicu Kekhawatiran Kekurangan Bensin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

10 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

10 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

2 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

3 hari lalu

Aktivitas bongkar muat gandum dari Australia di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 20 Desember 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-November 2022, Indonesia telah mengimpor sebanyak 8,43 juta ton gandum. Tempo/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar.  REUTERS/Guadalupe Pardo
Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

6 hari lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.


Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

6 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.