TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah sebagian besar pipa bahan bakar utama Amerika Serikat (AS) kembali pulih setelah adanya serangan siber.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik empat sen atau 0,1 persen, menjadi ditutup pada US$ 68,32 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni terkerek dua sen atau 0,03 persen, menjadi menetap di US$ 64,92.
Adapun kedua kontrak acuan meningkat lebih dari 1 persen minggu lalu, kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
Kenaikan harga minyak mentah itu terimbas potensi pertumbuhan permintaan AS yang mengimbangi kekhawatiran bahwa pandemi Virus Corona yang muncul kembali di India akan memangkas permintaan di Asia.
Colonial Pipeline, operator jaringan pipa yang membawa bensin dan solar ke bagian timur dan tenggara AS, mengatakan tengah melancarkan sejumlah pendekatan bertahap untuk memfasilitasi kembalinya layanan. Perusahaan pada Jumat pekan lalu menghentikan sementara semua operasi pipa setelah serangan keamanan siber.
Pada Senin kemarin, Colonial Pipeline, pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat, menyatakan harapannya agar secara substansial bisa memulihkan layanan operasional pada akhir pekan.
Sebelumnya diberitakan sistem ditutup oleh serangan siber pada Jumat pekan lalu. Berikutnya, pada Ahad pekan lalu, beberapa saluran kecil telah dibuka kembali sementara jalur utama masih ditutup.
Adapun pada Ahad lalu, fokus pedagang telah bergeser ke faktor pendukung di sekitar pembukaan AS. "Sekarang pasar akan mengamati cerita jaringan pipa," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, di Chicago.