TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 11 hari berjalan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom masih memperbaiki kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi di Papua. Kabel ini sebelumnya putus pada 30 April 2021 dan menyebabkan layanan internet di Jayapura dan sekitarnya terganggu.
Tapi sampai hari ini, Telkom belum bisa mengidentifikasi penyebab pasti putusnya kabel tersebut, apakah faktor alam atau human error. Apalagi kabel yang putus ini berada di kedalaman 4 km lebih.
"Identifikasi baru dapat dilakukan setelah kabel berhasil di angkat bersamaan dengan aktivitas penyambungan menggunakan kapal khusus" kata Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono saat dihubungi pada Senin, 10 Mei 2021.
Meski demikian, Pujo menyebut faktor alam memang sering tidak dapat terhindarkan terutama di kedalaman yang ekstrim. Faktor arus kuat yang menyebabkan banyaknya material terbawa arus berpotensi bergesekan dengan kabel laut. "Serta juga dapat terjadi longsoran di palung atau adanya erupsi volcano," kata dia.
Sebelumnya, kabar soal putusnya kabel laut ini pertama kali disampaikan Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono. "Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan masyarakat di wilayah Jayapura dan sekitarnya yang terdampak,” kata dia pada 1 Mei 2021.