TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim jumlah penumpang di Pelabuhan Merak-Bakauheni turun 80-90 persen pada H-4 Idul Fitri 1442 Hijriah di tengah pemberlakuan larangan mudik. Tren penurunan jumlah penumpang diikuti oleh moda transportasi lain, seperti kereta api hingga udara.
“Di sektor udara turun hingga 93 persen, sektor kereta api turun hingga 90 persen, dan sektor laut turun hingga 90 persen. Artinya upaya peniadaan ini efektif berjalan dengan baik. Sementara itu angkutan logistik berjalan stabil seperti biasa,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Ahad, 9 Mei 2021.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perhubungan pada Sabtu, 8 Mei 2021, penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak untuk kepentingan non-mudik hanya sebanyak 3.050 orang. Jumlah ini jauh berkurang dari total penumpang pada masa normal yang rata-rata mencapai 25-28 ribu per hari.
Budi Karya menyebut pengendalian pergerakan penumpang di simpul-simpul transportasi cukup efektif. Di sektor perhubungan darat, mantan bos Angkasa Pura II itu mengatakan volume lalu-lintas kendaraan anjlok 45 persen.
“Bahkan saat kami lakukan overview, lalu-lintas di jalan tol terlihat lengang. Saya mengapresiasi petugas kepolisian, TNI, dan unsur terkait lainnya karena penyekatan berlapis ini cukup efektif,” kata Budi Karya.
Meski volume lalu-lintas kendaraan menurun signifikan, Budi Karya meminta para petugas tetap mewaspadai potensi lonjakan arus masyarakat pada H-4 dan H-3 menjelang Lebaran. Di sisi lain, dia memastikan angkutan logistik tetap berjalan lancar di masa peniadaan mudik. “Di Merak dan Bakauheni, pergerakan logistik hanya mengalami penurunan 5 persen. Artinya angkutan logistik tetap berjalan baik,” tutur Budi Karya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Kendaraan Pemudik di Pelabuhan Merak Mulai Berdatangan Malam Ini