TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat 34 poin ke level Rp 14.285 pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Mei 2021. Sedangkan untuk perdagangan Senin, 10 Mei 2021, rupiah diprediksi dibuka berfluktuasi.
"Namun ditutup menguat di rentang Rp 14.250 sampai Rp 14.310," kata Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 7 Mei 2021.
Penguatan ini berlangsung di tengah kenaikan cadangan devisa Indonesia. Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2021 mencapai US$138,8 miliar.
Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2021 yang sebesar US$ 137,1 miliar. Walaupun data yang dirilis belum sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu US5139 Milyar, kata Ibrahim, namun ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah indonesia.
Mengutip keterangan resmi BI, Ibrahim menyebut peningkatan posisi cadangan devisa pada April 2021 ini dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa. "Serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah," kata dia.
Ibrahim pun mengatakan cadangan devisa yang kuat ini mencerminkan bahwa Bank Indonesia punya "amunisi" yang juga kuat untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. "Saat nilai tukar stabil, investor akan lebih merasa aman dan nyaman berinvestasi di Indoensia," kata dia.
BACA: BPS Umumkan RI Resesi, Kurs Rupiah Ditutup Melemah di Level 14.435 per USD
FAJAR PEBRIANTO